Wednesday, September 21, 2016

Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan



Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan
Adaptasi Morfologi Pada Tumbuhan

Makhluk hidup yang ada di alam ini sangat banyak ragamnya. Namun tidak semua makhluk tersebut dapat bertahan hidup sampai sekarang. Ada beberapa jenis makhluk hidup yang punah karena tidak dapat menyesuaikan diri dengan kondisi alam atau lingkungannya. Seleksi alam selalu terjadi, makhluk hidup yang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi alam akan bertahan hidup, adapun makhluk hidup yang tidak dapat menyesuaikan diri perlahan-lahan akan mati dan akan punah.

Setiap makhluk hidup memerlukan lingkungan hidup yang sesuai. Kemampuan organisme menyesuaikan diri dengan lingkungannya disebut adaptasi. Semakin tinggi kemampuan adaptasi suatu organisme, semakin tinggi kemungkinan lestarinya jenis organisme tersebut.

Berikut ini akan dibahas tentang adaptasi morfologi pada tumbuhan.
Tumbuhan ada yang hidup di darat, ada yang hidup di air, ada yang hidup di tempat kering, dan ada pula yang hidup di tempat basah. Perbedaan kondisi lingkungan tempat hidup menyebabkan bentuk adaptasi morfologis yang berbeda pula. Penyesuaian diri tumbuhan di lingkungan darat sangat dipengaruhi oleh persediaan air, kesuburan tanah, curah hujan, kelembaban, dan suhu.
Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dapat dibedakan sebagai berikut:


  1. Tumbuhan xerofit. Yaitu tumbuhan yang hidup di lingkungan yang kering. Contohnya adalah tanaman kaktus. Adaptasi morfologinya sebagai berikut: daun kecil, tebal, bahkan kadang-kadang tidak berdaun. Daun berubah menjadi sisik, bulu, atau duri. Seluruh permukannya mempunyai lapisan lilin. Akarnya panjang dan mempunyai jangkauan yang luas.
  2. Tumbuhan hidrofit, yaitu tumbuhan yang hidup di air. Contohnya tanaman teratai. Adaptasi morfologinya adalah sebagai berikut: daun tipis, lebar, dan banyak stomata. Batang berongga. Akar banyak, melekat di dasar air.
  3. Tumbuhan higrofit, yaitu tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab. Adaptasi morfologinya adalah sebagai berikut: daun lebar, tipis, banyak stomata. Sering melakukan gutasi.

Adaptasi organisme di lingkungan air sangat dipengaruhi oleh kadar garam, kadar oksigen, intensitas cahaya, dan kedalaman air.